dewi


I made this widget at MyFlashFetish.com.

Rabu, 30 November 2011

TUGAS IV , SIM 1

“Keamanan dan Kontrol  Sistem Infomasi”
Pentingnya Pengendalian Sistem Informasi
Pengendalian yang dimaksud adalah sejauh mana pengendalian aplikasi mempunyai peran dalam mencegah dan mendeteksi adanya kesalahan-kesalahan  . Sebuah pengendalian dikatakan berhasil ketika kesalahan-kesalahan dapat diminimalisir.
Betapa pentingnya informasi dalam kehidupan manusia, sehingga informasi yang datang tidak boleh terlambat , tidak boleh bias(berat sebelah) harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan relevan dengan penggunanya,sehingga informasi tersebut menjadi informasi yang berkualitas dan berguna bagi pemakainya. Untuk mendapatkan informasi yang berkualitas perlu dibangun sebuah sistem informasi sebagai media pembangkitnya. Sistem informasi merupakan cara menghasilkan informasi yang berguna . informasi yang berguna akan mendukung sebuah keputusan bagi pemakainya.
Pendekatan sistem adalah suatu prosedur langkah demi langkah yang digunakan dalam memecahkan masalah. Tiap langkah mencakup satu keputusan atau lebih, dan untuk tiap keputusan diperlukan informasi.
 Pentingnya Pengendalian Sistem Informasi
Pengendalian dalam sebuah sistem pada dasarnya berarti menjaga agar sistem beroperasi dalam batas prestasi tertentu. Sebuah sistem yang berada dalam kendali  akan beroperasi dalam batas  toleransi yang telah ditentukan.
Yaitu kegiatan-kegiatan yang dilakukan manajer system informasi untuk meyakinkan bahwa pengendalian-pengendalian di dalam system teknologi informasi masih tetap dilakukan dan masih efektif dalam mencegah  ancaman dan gangguan terhadap system informasi.
Keluaran dari sebuah sistem kadang-kadang tidak sesuai dengan keluaran yang semestinya (standar), hal ini membutuhkan pengendalian melalui sistem umpan balik untuk mencari gangguan-gangguan yang menghambat, sehingga terjadi hal seperti itu.
Agar sistem umpan balik itu dapat berjalan baik maka sistem harus memiliki standar keterukuran keluaran, sensor yang dapat menangkap kondisi setiap keluaran, alat yang dapat membandingkan keluaran yang terjadi dengan keluaran standar, serta alat yang bergerak mengoreksi masukan. Oleh karena sistem keorganisasian mempunyai sifat terbuka, berbagai kemungkinan gangguan bisa terjadi dan tidak terduga. Mengingat hal itu manajer harus mampu dan siap menghadapi segala kemungkinan gangguan dalam hal inilah berlaku “hukum variasi kebutuhan pengendalian”. Tentu saja tidak seluruh tanggapan korektif dari sistem umpan balik harus diterima, hal ini akan tergantung kepada kepentingan organisasi, karena itu berlaku fungsi penyaringan. Artinya hal-hal yang tidak prinsipil dan tidak terlalu mengganggu jalannya organisasi tanggapan korektif bisa diabaikan.
Adapun beberapa unsur pengendalian adalah sebagai berikut :
1.      suatu standar yang memmemperincikan prestasi yang diharap.hal ini besa berupa anggaran prosedur pengoperasian,atau suatu algoritma keputusan.
2.      suatu ukuran prestasi aktual.
3.      suatu perbandingan antara prestasi yang diharapkan dan nyata.
4.      suatu laporan penyimpangan pada sebuah unit pengendalian, misalnya seorang manajer
5.      suatu rangkaian tindakan yang diambil unit pengendalian untuk mengubah prestasi mendatang kalau saat ini ada keadaan yang kurang menguntungkan disertai serangkaian aturan keputusan untuk pemilihan jawaban yang tepat.


Tugas pengendalian dalam Sistem Informasi yang terdiri dari :
·         Proses menjamin bahwa tugas tertentu dilaksanakan secara efektif dan efesien.
·         Berorientasi pada transaksi.
·         Dilakukan berulangkali (amat sistematis).
·         Ada hubungan sebab akibat (lebih ilmiah).

Pentingnya Kontrol
Tujuan pengontrolan adalah untuk memastikan bahwa CBIS telah diimplementasikan seperti yang direncanakan, system beroperasi seperti yang dikehendaki, dan operasi tetap dalam keadaan aman dari penyalahgunaan atau gangguan.
Kontrol Proses Pengembangan
Tujuan dari kontrol pengembangan adalah untuk memastikan bahwa CBIS yang diimplementasikan dapat memenuhi kebutuhan pemakai.
Yang termasuk dalam kontrol pengembangan :
1.      Manajemen puncak menetapkan kontrol proyek secara keseluruhan selama fase perencanaan dengan cara membentuk komite MIS
2.      Manajemen memberitahu pemakai mengenai orientasi CBIS
3.      Manajemen menentukan kriteria penampilan yang digunakan dalam mengevaluasi operasi CBIS.
4.      Manajemen dan bagian pelayanan informasi menyusun disain dan standar CBIS
5.      Manajemen dan pelayanan informasi secara bersama-sama mendefinisikan program pengujian yang dapat diterima,
6.      Manajemen melakukan peninjauan sebelum instalasi yang dilakukan tepat setelah penggantian dan secara berkala meninjau CBIS untuk memastikan apakah ia memenuhi kriteria penampilan.
7.      Bagian pelayanan informasi menetapkan prosedur untuk memelihara dan memodifikasi CBIS dan prosedur yang disetujui oleh manajemen.

Kontrol Disain Sistem
Selama fase disain dan analisis dari siklus hidup system, Analis System, DBA dan Manajer Jaringan membangun fasilitas kontrol tertentu dalam disain system. Selama fase
implementasi, programmer menggabungkan kontrol tersebut ke dalam system. Disain system dikontrol dengan cara menggabungkan kontrol software menjadi lima bagian pokok, yaitu :
Permulaan Transaksi (Transaction Origination)
Tahap-tahap yang harus dilakukan pada permulaan transaksi terdiri atas ;
·         . Permulaan dokumen sumber
·         . Kewenangan
·         . Pembuatan input computer
·         . Penanganan kesalahan
·         . Penyimpanan dokumen sumber
Entri Transaksi (Transaction Entry)
Entri transaksi mengubah data dokumen sumber menjadi bentuk yang dapat dibaca oleh komputer. Kontrol ini berusaha untuk menjaga keakuratan data yang akan ditransmisikan ke jaringan komunikasi atau yang akan dimasukkan secara langsung ke dalam komputer. Area kontrolnya meliputi atas :
·          Entri data
·          Verifikasi data
·          Penanganan kesalahan
·          Penyeimbangan batch
Komunikasi Data (Data Communication)
Komputer yang ada dalam jaringan memberikan peluang risiko keamanan yang lebih besar dari pada komputer yang ada di dalam suatu ruangan. Area kontrol ini terdiri dari :
·                Kontrol pengiriman pesan
·                Kontrol saluran (channel) komunikasi
·                Kontrol penerimaan pesan
·                Rencana pengamanan datacom secara menyeluruh                                            
Pemrosesan Komputer (Computer Processing)
Pada umumnya semua elemen kontrol pada disain system selalu dikaitkan dengan pemasukan data ke dalam komputer. Area kontrol pada pemrosesan komputer terdiri dari :
·          Penanganan data
·          Penanganan kesalahan
·          Database dan perpustakaan software
Sebagian besar kontrol database dapat diperoleh melalui penggunaan Sistem Manajemen Database (Database Management System/DBMS)
Tingkat keamanan dalam DBMS terdiri dari :
·         Kata kunci (Password)
·          Direktori pemakai (User Directory)
·          Direktori elemen data (Field Directory)
·          Enkripsi (Encryption)
       
Output Komputer (Computer Output)
Komponen subsistem ini bertanggung jawab untuk mengirimkan produk (output) kepada pemakai (user). Yang termasuk dalam area ini adalah :
·   . Penyeimbangan operasi komputer
·   . Distribusi
·   . Penyeimbangan departemen pemakai
·   . Penanganan kesalahan
·   . Penyimpanan record

Kontrol Terhadap Pengoperasian Sistem
Kontrol pengoperasian system didasarkan pada struktur organisasional dari departemen operasi, aktivitas dari unit yang ada dalam departemen tersebut.
Kontrol yang memberikan kontribusi terhadap tujuan ini dapat diklasifikasikan menjadi lima area :
1.      Struktur organisasional
2. Kontrol perpustakaan
3. Pemeliharaan peralatan
4. Kontrol lingkungan dan kemanan fasilitas
5. Perencanaan disaster, meliputi area :
·         Rencana keadaan darurat (emergency plan)
·         Rencana back-up (backup plan)

·         Rencana record penting (vital record plan)
·         Rencana recovery (recovery plan)

Metode Mendapatkan Dan Memelihara Kontrol
Manajemen dapat melakukan kontrol dengan tiga cara, yaitu :
·         Manajemen dapat melakukan kontrol langsung, yaitu mengevaluasi  kemajuan dan penampilan, dan menentukan tindakan koreksi apa yang harus dilakukan
·         Manajemen mengontrol CBIS secara tidak langsung dengan terus menerus melalui CIO.
·         Manajemen mengontrol CBIS secara tidak langsung berkenan dengan proyeknya melalui pihak ketiga.

Sumber:
santiw.staff.gunadarma.ac.id/.../KEAMANAN+DAN+KONTROL2.do...
http://mayahapsari.wordpress.com/2011/10/25/keamanan-dan-kontrol-sistem-informasi/

Tugas III, SIM I


1.  Jelaskan evolusi dari Computer Based Informasi System!

Computer Based Information System ( CBIS )

Computer Based Information System (CBIS) atau yang dalam Bahasa Indonesiadisebut       juga Sistem informasi Berbasis Komputer merupakan sistem pengolahdata menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan.

Sistem Informasi Manajemen3.

·         Dalam sistem yang dikomputerisasikan, program secara terus-menerus    memantautransaksi pemasukan yang diproses atau yang baru di proses guna pengindetifikasian dan secara otomatis melaporkan lingkungan perkecualian yangmemperoleh perhatian manajemen.

·         Semakin tinggi lapisan manajemen akan semakin cenderung menggunakaninformasi yang berasal dari luar untuk tujuan pengendalian manajemen

Sistem Informasi Manajemen Computer Based Information System (CBIS) 
           Kontribusi CBIS
·         Manfaat utama dari perkembangan sistem informasi bagi sistem pengendalian manajemen adalah
1. penghematan waktu ( time saving )
2. penghematan biaya ( cost saving )
3. peningkatan efektivitas ( effectiveness )
4. pengembangan teknologi ( technology development)
5. pengembangan personel akuntansi ( accounting staff development ).



2.      Jelaskan manfaat dan kendala yang bisa diantisipasi dari perdagangan melalui jaringan elektronik (E-Commerce) !

Manfaat yang diantisipasi dari Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik :
·    Pelayanan Pelanggan yang lebih baik.
·    Hubungan dengan pemasok dan masyarakat keuangan yang lebih baik.
·    Pengembangan atas investasi pemegang saham dan pemilik yang meningkat.



Kendala Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik :
·         Biaya tinggi.
·         Masalah keamanan.
·         Perangkat lunak yang belum mapan atau tidak tersedia.

3.      Jelaskan model yang digunakan dalam Model Sistem Umum Perusahaan!
JENIS-JENIS MODEL :
1.    Model Fisik ; penggambaran entitas dalam bentuk 3 dimensi.
2.    Model Naratif ; menggambarkan entitas secara lisan atau tulisan.
3.    Model Grafik ; menggambarkan entitas dengan sejumlah garis atau symbol.
4.    Model matematika ; sebagian besar perhatian dalam pembuatan bisnis (business modeling) saat ini tertuju pada model matematika. Keunggulannya, ketelitian dalam menjelaskan hubungan antara berbagai bagian dari suatu objek.

KEGUNAAN MODEL :
1.      Mempermudah Pengertian, suatu model pasti lebih sederhana dari pada entitasnya. Entitas lebih mudah dimengerti jika elemen-elemennya dan hubungannya disajikan dalam cara yang sederhana.
2.      Mempermudah Komunikasi, setelah problem solver mengerti entitasnya, pengertian itu sering pula dikomunikasikan pada orang lain.
3.      Memperkirakan Masa Depan, ketelitian dalam menggambarkan entitas membuat model matematika dapat memberikan kemampuan yang tidak dapat disediakan model-model jenis lain.
“MODEL SISTEM UMUM”
1. Sistem Fisik, merupakan sistem terbuka, yang berhubungan dengan lingkungannya melalui arus sumber daya fisik.
2. Sistem Konseptual,
Sebagian sistem terbuka dapat mengendalikan operasinya sendiri, sebagian lagi tidak. Pengendalian ini dapat dicapai dengan menggunakan suatu lingkaran yang disebut “Lingkaran Umpan Balik” yang menyediakan suatu jalur bagi sinyal-sinyal dari sistem ke mekanisme pengendalian begitu pula sebaliknya.
a.                   Sistem Lingkaran Terbuka.
b.                  Sistem Lingkaran Tertutup.
4.      apa yang anda ketahui mengenai konsep Management by exception, jelaska!

“management by exception” (suatu gaya yang diikuti manajer, yaitu manajer terlibat dalam aktifitas hanya jika aktifitas itu menyimpang dari kinerja yang dapat diterima).
Management by Exception memberikan 3 keuntungan dasar :
1.      Manajer tidak membuang waktu memantau aktifitas yang berlangsung secara normal.
2.      Karena lebih sedikit keputusan yang dibuat, tiap keputusan dapat menerima perhatian lebih menyeluruh.
3.      Perhatian dipusatkan pada peluang-peluang, maupun pada hal-hal yang tidak berjalan semestinya.


Namun, terdapat pula sejumlah kendala yang harus diketahui :
1.      Beberapa kinerja bisnis tertentu tidak mudah ditentukan secara kuantitas sehingga standar tidak dapat ditetapkan.
2.      Suatu sistem informasi yang memantau kinerja secara akurat sangat diperlukan.
3.      Perhatian harus terus diarahkan pada standar untuk menjaga standar pada tingkat yang tepat.
4.      Manajer tidak boleh menjadi pasif dan hanya menunggu batas kinerja dilewati.
Konsep manajemen yang serupa dengan Management by Exception disebut Critical Success Factor. CSF adalah salah satu kegiatan perusahaan yang berpengaruh kuat pada kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuannya.