dewi


I made this widget at MyFlashFetish.com.

Selasa, 14 Desember 2010

Tugas Manajemen Umum ke-8

Formatif ke Delapan
Manajemen Umum

Nama : Dewi suci listyaningsih
NPM : 31110915
Kelas : 1DB20


Studi Pustaka :
Buatlah suatu tulisan atau essay tentang manajemen umum, dengan topic “ Manajemen strategi dan perencanaan “

Pengertian Manajemen Strategi

Manajemen strategis merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuan.
Menurut Pearch dan Robinson (1997) dikatakan bahwa manajemen stratejik adalah kumpulan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi.
Sedangkan pengertian manajemen strategis menurut Nawawi adalah perencanaan berskala besar (disebut perencanaan strategi) yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut visi), dan ditetapkan sebagai keputusan pimpinan tertinggi (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil), agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (disebut misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan operaional untuk menghasilkan barang dan/atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut tujuan strategis) dan berbagai sasaran (tujuan operasional) organsasi.
Dari pengertian-pengertian yang cukup luas tersebut menunjukkan bahwa manajemen stratejik merupakan suatu sistem yang sebagai satu kesatuan memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi, dan bergerak secara serentak (bersama-sama) kearah yang sama pula. Komponen pertama adalah perencanaan strategi dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari visi, misi, tujuan dan strategi utama organisasi. Sedangkan komponen kedua adalah perencanaan operasional dengan unsure-unsurnya sasaran dan tujuan operasional, pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen berupa fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi penganggaran, kebijaksanaan situsional, jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik. Disamping itu pengertian manajemen strategik yang telah sebutkan terakhir dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu :
1. Manajemen strategi diwujudkan dalam bentuk perencanaan berskala besar dalam arti mencakup seluruh komponen dilingkungan sebuah organisasi yang dituangkan dalam bentuk rencana strategis (Renstra) yang dijabarkan menjadi perencanaan operasional, yang kemudian dijabarkan pula dalam bentuk program kerja dan proyek tahunan.
2. Renstra berorientasi pada jangkauan masa depan.
3. Visi, misi, pemilihan strategi yang menghasilkan strategi induk, dan tujuan strategi organisasi untuk jangka panjang merupakan acuan dalam merumuskan rencana strategi, namun dalam teknik penempatannya sebagai keputusan manajemen puncak secara tertulis semua acuan tersebut terdapat didalamnya.
4. Renstra dijabarkan menjadi rencana operasional yang antara lain berisi program-program operasional termasuk proyek-proyek, dengan sasaran jangka sedang masing-masing juga sebagai keputusan manajemen puncak.
5. Penetapan renstra dan rencana operasi harus melibatkan manajemen puncak karena sifatnya sangat mendasar/prinsipil dalam pelaksanaan seluruh misi organisasi, untuk mewujudkan, mempertahankan dan mengembangkan eksistensi jangka sedang termasuk panjangnya.
6. Pengimplementasian strategi dalam program-program termasuk proyek-proyek untuk mencapai sasarannya masing-masing dilakukan melalui fungsi-fungsi manajemen lainnya yang mencakup pengorganisasian, pelaksanaan, penganggaran dan kontrol.
Dimensi Manajemen Strategi

Manajemen strategi mempunyai beberapa dimensi atau bersifat multidimensional. Dimensi dimaksud adalah :
1. Dimensi waktu dan orientasi masa depan
Manajemen strategi dalam mempertahankan dan mengembangkan eksistensi suatu organisasi berpandangan jauh ke masa depan, dan berperilaku proaktif dan antisipatif terhadap kondisi masa depan yang diprediksi akan dihadapi. Antisipasi masa depan tersebut dirumuskan dan ditetapkan sebagai visi organisasi yang akan diwujudkan 10 tahun atau lebih masa depan. Visi dapat diartikan sebagai “ kondisi ideal yang ingin dicapai dalam eksistensi organisasi dimasa depan”.
Sehubungan dengan hal di atas Lonnie Helgerson yang dikutip Salusu menyatakan bahwa “ Visi adalah gambaran kondisi masa depan dari suatu organisasi yang belum tampak sekarang tetapi merupakan konsepsi yang dapat dibaca oleh setiap orang (anggota organisasi). Visi memiliki kekuatan yang mampu mengundang, memanggil, dan menyerukan pada setiap orang untuk memasuki masa depan. Visi organisasi harus dirumuskan oleh manajemen puncak (pucuk pimpinan) organisasi”.
2. Dimensi Internal dan Eksternal
Dimensi internal adalah kondisi organisasi non profit pada saat sekarang, berupa kekuatan, kelemahan, peluang dan hambatan yang harus diketahui secara tepat untuk merumuskan renstra yang berjangka panjang.
Analisis terhadap lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan operasional, lingkungan nasional dan lingkungan global (internasional), yang mencakup berbagai aspek atau kondisi, seperti kondisi sosial politik, sosial ekonomi, sosial budaya, kependudukan, kemajuan dan perkembangan ilmu dan teknologi, adat istiadat, agama dan lain-lain.
3. Dimensi Pendayagunaan Sumber-Sumber
Manajemen strategik sebagai kegiatan manajemen tidak dapat melepaskan diri dari kemampuan mendayagunakan berbagai sumber daya yang dimiliki, agar secara terintegrasi terimplementasikan dalam fungsi-fungsi manajemen ke arah tercapainya sasaran yang ditetapkan di dalam setiap rencana operasional, dalam rangka mencapai tujuan strategik melalui pelaksanaan misi untuk mewujudkan visi organisasi publik. Sumber daya terdiri dari sumber daya material khusunya berupa sarana dan prasarana, sumber daya finansial dalam bentuk alokasi dana untuk setiap program dan proyek, sumber daya manusia, sumber daya teknologi dan sumber daya informasi.
4. Dimensi Keikutsertaan Manajemen Puncak
Manajemen strategik yang dimulai dengan menyusun rencana strategik merupakan pengendalian masa depan organisasi, agar eksistensi sesuai dengan visinya dapat diwujudkan, baik pada organisasi yang bersifat privat maupun publik.
Rencana strategik harus mampu mengakomodasi seluruh aspek kehidupan organisasi yang berpengaruh pada eksistensinya dimasa depan merupakan wewenang dan tanggungjawab manajemen puncak. Oleh karena itu rencana strategik sebagai keputusan utama yang yang prinsipil itu tidak saja ditetapkan dengan mengikutsertakan, tetapi harus dilakukan secara proaktif oleh manajemen puncak, karena seluruh kegiatan untuk merealisasikannya merupakan tanggungjawabnya sebagai pimpinan tertinggi, meskipun kegiatannya dilimpahkan pada organisasi atau satuan unit kerja yang relevan.
5. Dimensi Multi Bidang
Manajemen strategik sebagai sistem pengimplementasiannya harus didasari dengan menempatkan organisasi satu sistem. Dengan demikian berarti sebuah organisasi akan dapat menyusun rencana strategis dan rencana renovasi jika tidak memiliki keterikatan atau ketergantungan sebagai bawahan pada organisasi lain sebagai atasan.
Rencana strategis dan rencana operasi bersifat multidimensi, terutama jika perumusan rencana strategis hanya dilakukan pada organisasi publik yang tertinggi. Dengan dimensi yang sangat banyak itu, mudah terjadi tidak seluruh dimensi dapat diakomodasi.
Amstrong (1990) memberikan pengertian yang lebih singkat dan tegas bahwa pengembangan sumber daya manusia adalah mengenai latihan dan pengembangan. Sumber daya manusia menurut Mangun (dalam Suroto,1992) ialah semua kegiatan manusia yang produktif dan semua potensinya untuk memberikan sumbangan yang produktif kepada masyarakat. Kualitas sumber daya manusia menyangkut dua aspek yaitu aspek fisik(kualitas fisik), dan aspek non fisik (kualitas non fisik) yang menyangkut kemampuan bekerja, berpikir, dan ketrampilan–ketrampilan lain. Oleh sebab itu upaya meningkatkan kualitas atau kemampuan-kemampuan non fisik tersebut maka upaya pendidikan dan pelatihan adalah yang paling diperlukan. Upaya inilah yang dimaksudkan dengan pengembangan sumber daya manusia
Proses Perencanaan Strategi Produk

Proses perencanaan strategi produk meliputi beberap langkah, yaitu:
1. Analisis Situasi
Analisis situasi dilakukan terhadap lingkungan internal maupun
eksternal. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan antara lain apakah
perusahaan dapat memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh
lingkungan eksternalnya melalui sumber daya yang dimiliki,
seberapa besar permintaan terhadap produk tertentu, dan
seberapa besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi
permintaan tersebut.
2. Penentuan Tujuan Produk
Selain untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, produk yang
dihasilkan perusahaan dimaksudkan pula untuk memenuhi atau
mencapai tujuan perusahaan. Dengan demikian, perlu
dipertimbangkan apakah produk yang dihasilkan dapat
memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan perusahaan.
3. Penentuan Sasaran Pasar
Perusahaan dapat berusaha melayani pasar secara keseluruhan
ataupun melakukan segmentasi. Denga demikian alternatif yang
dapat dipilih adalah produk standar, customized product, maupun
produk standar dengan modifikasi.
4. Penentuan Anggaran
Anggaran bisa bermanfaat sebagai alat perencanaan, koordinasi
sekaligus sebagai pengendalian.
5. Penetapan Strategi Produk
Dalam tahap ini, alternatif-alternatif strategi prosuk dianalisis dan
dinilai keunggulan dan kelemahannya, kemudian dipilih yang paling
baik dan layak untuk kemudian diterapkan.
6. Evaluasi Pelaksanaan Strategi
Langkah yang terakhir adalah evaluasi atau penilaian terhadap
pelaksanaan rencana yang telah disusun
Fungsi Perencanaan
Fungsi perencanaan (planning) dalam manajemen (Plan-Do-Check-Action /P-D-C-A), merupakan aspek awal dalam proses berjalannya manajemen. Sedangkan perencanaan sendiri sering dibagi menjadi dua, ditinjau dari segi waktu dan sifatnya. Yakni perencanaan yang bersifat strategis dan perencanaan yang bersifat operasional. Perencanaan yang bersifat strategis atau sering disebut dengan strategi, adalah perencanaan untuk jangka panjang. Dan operasional lebih bersifat teknis. Strategi juga terkadang hampir mirip artinya dengan taktik. Tetapi secara makna istilah kata bisa bermakna berbeda. Analoginya seperti permainan sepakbola. Strategi posisi seperti 4-4-1-2 berbeda dengan taktik setiap pemain untuk menghadang pemain satu per satu (one to one). Nah, definisi strategi sendiri juga bisa diartikan bermacam-macam. Tetapi jika dalam sudut pandang organisasi sebuah perusahaan, maka secara umum istilah strategi dapat bermakna sebagai langkah-langkah untuk melaksanakan dan mewujudkan tujuan perusahaan. Dalam cakupan yang lebih luas adalah untuk menggapai visi dan misi. Salah satu buku yang cukup banyak membahas mengenai strategi adalah karangan Dewit & Meyer yang berjudul ”Strategy Synthesis”. Jadi, manajemen strategi adalah ilmu pengelolaan dari strategi-strategi yang telah dirancang. Sehingga tepat sesuai sasaran. Pengelolaan dan pembuatan strategi dalam sebuah organisasi perusahaan berbeda-beda. Karena setiap organisasi perusahaan adalah unik dengan beberapa variabel terkait yakni jenis perusahaan, metode pembuatan strategi dan faktor eksternal lain. Jadi yang terpenting untuk selalu diperhatikan adalah agar pembuatan strategi itu tetap berpatokan pada visi utama yang diinginkan.
Berikut adalah beberapa tool untuk membuat strategi. Strategi bisa dibuat kapan saja sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Di awal berdirinya perusahaan tentu perlu direncanakan. Dan juga yang bersifat periodik. Serta untuk menghadapi perubahan lingkungan seperti yang telah disebutkan di paragraf sebelumnya. Tool atau alat bantu tersebut adalah :
1. SWOT – K (tahun 1982)
2. SWOT – 4K (oleh Kenneth Andrew)
3. SWOT – 8K
4. SWOT – 24K
5. Matriks BCG (Boston Consulting Group), oleh Bruce Anderson
6. Matriks GE-McKinsey
7. Matriks ADL
8. Matriks Keunggulan Korporat
9. Skenario (scenario is think unthinkable)
10. Business Dynamics

Tugas Manajemen Umum ke-10

Formatif ke Sepuluh
Manajemen Umum

Nama : Dewi suci listyaningsih
NPM : 31110915
Kelas : 1DB20



Soal :
1. Apa yang dimaksud dengan motivasi ?
2. Gambarkan framework (kerangka kerja ) dari motivasi ?
3. Gambarkan teori hirarki kebutuhan dari Maslow ?
4. Jelaskan teori dua faktor dalam motivasi dari Herzberg ?
5. Jelaskan teori ekpektasi sebagai model dari motivasi ?
Jawaban :
1. Motivasi adalah dorongan untuk mencapai tujuan tertentu. Dorongan itu bisa saja berbentuk: antusiasme, harapan dan semangat. Semua yang kita lakukan setiap hari senantiasa dibayangi oleh adanya motivasi. Misalnya, seorang guru yang mengajar tentu saja memiliki motivasi mengajar, begitu pula seorang atlet memiliki motivasi bertanding, seorang pelajar dengan motivasi belajar, dan lain sebagainya.
2. Gambaran framework (kerangka kerja ) dari motivasi :

Keterangan :
• Nomor 5 kebutuhan aktualisai diri
• Nomor 4 kebutuhan harga diri
• Nomor 3 kebutuhan sosial
• Nomor 2 kebutuhan keamanan
• Nomor 1 kebutuhan fisiologis
3. Lima (5) kebutuhan dasar Maslow – disusun berdasarkan kebutuhan yang paling penting hingga yang tidak terlalu krusial :
1) Kebutuhan Fisiologis
Contoh : Sandang / pakaian, pangan / makanan, papan / rumah, dan kebutuhan biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas, dan lain sebagainya.
2) Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan
Contoh : Bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa sakit, bebas dari teror, dan lain sebagainya.
3) Kebutuhan Sosial
Contoh : Memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan lain-lain.
4) Kebutuhan Penghargaan
Contoh : Pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan banyak lagi lainnya.
5) Kebutuhan Aktualisasi Diri
Adalah kebutuhan dan keinginan untuk bertindak sesuka hati sesuai dengan bakat dan minatnya.
4. Teori Herzberg (Teori 2 Faktor)
Ketidakpuasan dan kepuasan muncul dari 2 faktor yang berbeda, yaitu:
a) Faktor penyebab ketidakpuasan /Faktor hygiene
Yaitu mempengaruhi konteks tempat pekerjaan dilakukan
Contoh : Gaji, kondisi kerja dan kebijaksanaan perusahaan
b) Faktor penyebab kepuasan /Faktor yang memotivasi
Yaitu berkaitan dengan isi pekerjaan dan imbalan prestasi kerja
Contoh : Prestasi, pengakuan, tanggungjawab dan kemajuan
5. Bahwa orang memilih bagaimana bertindak dari berbagai alternatif tingkahlaku,berdasarkan harapannya apakah ada keuntungan yang diperoleh dari tiap tingkah laku.

Tugas Manajemen Umum ke-9

Formatif ke Sembilan
Manajemen Umum

Nama : Dewi suci listyaningsih
NPM : 31110915
Kelas : 1DB20



Studi Pustaka :
Buatlah suatu tulisan atau essay tentang manajemen umum, dengan topic “ Teori – teori manajemen “

A. Teori Manajemen Ilmiah / Klasik
Variabel yang diperhatikan dalam manajemen ilmiah :
1. Pentingnya peran manajer
2. Pemanfaatan dan pengangkatan tenaga kerja
3. Tanggung jawab kesejahteraan karyawan
4. Iklim kondusif
Manajemen ilmiah memperhatikan prinsip-prinsip pembagian kerja.

1. Robert Owen (1771 - 1858)
Menekankan tentang peranan sumberdaya manusia sebagai kunci keberhasilan perusahaan.
Dilatar-belakangi oleh kondisi dan persyaratan kerja yang tidak memadai, dimana kondisi kerja
sebelumnya dan kehidupan pekerja pada masa itu sangat buruk.

2. Charles Babbage (1792 - 1871)
Menganjurkan untuk mengadakan pembagian tenaga kerja dalam kaitannya dengan pembagian
pekerjaan. Sehingga setiap ekerja dapat dididik dalam suatu keterampilan khusus. Setiap
pekerja hanya dituntut tanggungjawab khusus sesuai dengan spesialisasinya.

3. Frederick W. Taylor :
Merupakan titik tolak penerapan manajemen secara ilmiah hasil penelitian tentang studi waktu
kerja (time & motion studies). Dengan penekanan waktu penyelesaian pekerjaan dapat
dikorelasikan dengan upah yang diterima. Metode ini disebut sistem upah differensial.

4. Hennry L. Gantt (1861 - 1919) :
Gagasannya mempunyai kesamaan dengan gagasan Taylor, yaitu :
1. Kerjasama saling menguntungkan antara manajer dan karyawan.
2. Mengenal metode seleksi yang tepat.
3. Sistem bonus dan instruksi.
Akan tetapi Hennry menolak sistem upah differensial. Karena hanya berdampak kecil terhadap
motivasi kerja.

5. Frank B dan Lillian M. Gilbreth (1868 - 1924 dan 1878 - 1972) :
Berdasarkan pada gagasan hasil penelitian tentang hubungan gerakan dan kelelahan dalam
pekerjaan. Menurut Frank, antara gerakan dan kelelahan saling berkaitan. Setiap gerakan
yang dihilangkan juga menimbulkan kelelahan. Menurut Lillian, dalam pengaturan untuk
mencapai gerakan yang efektif dapat mengurangi kelelahan.

6. Herrrington Emerson (1853 - 1931) :
Berpendapat bahwa penyakit yang mengganggu sistem manajemen dalam industri adalah
adanya pemborosan dan inefisinesi. Oleh karena itu ia menganjurkan :
1. Tujuan jelas
2. Kegiatan logis
3. Staf memadai
4. Disiplin kerja
5. Balas jasa yang adil
6. Laporan terpecaya
7. Urutan instruksi
8. Standar kegiatan
9. Kondisi standar
10. Operasi standar
11. Instruksi standa
12. Balas jasa insentif

B. Teori Organisasi Klasik
1. Fayol (1841 - 1925) :
Teori organisasi klasik mengklasifikasikan tugas manajemen yang terdiri atas :
1. Technical ; kegiatan memproduksi produk dan mengoranisirnya.
2. Commercial ; kegiatan membeli bahan dan menjual produk.
3. Financial ; kegiatan pembelanjaan.
4. Security ; kegiatan menjaga keamanan.
5. Accountancy ; kegiatan akuntansi
6. Managerial ; melaksanakan fungsi manajemen yang terdiri atas :
- Planning ; kegiatan perencanaan<>
- Organizing ; kegiatan mengorganiisasikaan
- Coordinating ; kegiatan pengkoorrdinasiian
- Commanding ; kegiatan pengarahann
- Controlling ; kegiatan penngawasaan
Selain hal tersebut diatas, asas-asa umum manajemen menurut Fayol adalah :
- Pembagian kerja
- Asas wewenang dan tanggungjawab<>
- Disiplin
- Kesatuan perintah
- Kesatuan arah
- Asas kepentingan umum
>
- Pemberian janji yang wajar
- Pemusatan wewenang
- Rantai berkala
- Asas keteraturan
- Asas keadilan
- Kestabilan masa jabatan
- Inisiatif
- Asas kesatuan


2. James D. Mooney :
Menurut James, kaidah yang diperlukan dalam menetapkan organisasi manajemen adalah :
a. Koordinasi
b. Prinsip skala
c. Prinsip fungsional
d. Prinsip staf

C. Teori Hubungan Antar Manusia (1930 - 1950)
Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan psikologis terhadap bawahan, yaitu dengan
mengetahui perilaku individu bawahan sebagai suatu kelompok hubungan manusiawi untuk
menunjang tingkat produktifitas kerja.
Sehingga ada suatu rekomendasi bagi para manajer bahwa organisasi itu adalah suatu sistem
sosial dan harus memperhatikan kebutuhan sosial dan psikologis karyawan agar produktifitasnya
bisa lebih tinggi.

D. Teori Behavioral Science :
1. Abraham maslow
Mengembangkan adanya hirarki kebutuhan dalam penjelasannya tentang perilaku manusia dan
dinamika proses motivasi.
2. Douglas Mc Gregor
Dengan teori X dan teori Y.
3. Frederich Herzberg
Menguraikan teori motivasi higienis atau teori dua faktor.
4. Robert Blake dan Jane Mouton
Membahas lima gaya kepemimpinan dengan kondisi manajerial.
5. Rensis Likert
Menidentifikasikan dan melakukan penelitian secara intensif mengenai empat sistem
manajemen.
6. Fred Fiedler
Menyarankan pendekatan contingency pada studi kepemimpinan.
7. Chris Argyris
Memandang organisasi sebagai sistem sosial atau sistem antar hubungan budaya.
8. Edgar Schein
Meneliti dinamika kelompok dalam organisasi.
Teori behavioral science ditandai dengan pandangan baru mengenai perilaku orang per orang,
perilaku kelompok sosial dan perilaku organisasi.

E. Teori Aliran Kuantitatif
Memfokuskan keputusan manajemen didasarkan atas perhitungan yang dapat
dipertanggungjawabkan keilmiahannya.
Pendekatan ini dikenal sebagai pendekatan ilmu manajemen yang biasa dimulai dengan langkah
sebagai berikut :

1. Merumuskan masalah
2. Menyusun model aritmatik
3. Mendapatkan penyelesaikan dari model
4. Mengkaji model dan hasil model
5. Menetapkan pengawasan atas hasil
6. Mengadkan implementasi
Alat bantu yang sering digunakan dalam metode ini adalah motede statistik dan komputerisasi
untuk melihat kemungkinan dan peluang sebaai informasi yang dibutuhkan pihak manajemen.

Tugas Manajemen Umum ke-7

Formatif ke Tujuh
Manajemen Umum


Nama : Dewi suci listyaningsih
NPM : 31110915
Kelas : 1DB20


Soal :
1. Apayang dimaksud dengan manajemen sumber daya manusia – human resource management (HRM) ?
2. Sebutkan komponen – komponen dalam HRM dalam konteknya ?
3. Jelaskan tahapan seleksi sumber daya manusia ?
4. Apa yang dimaksud dengan internal recruiting ? berikan contoh !
5. Apa yang dimaksud dengan external reckuiting ? berikan contoh !


Jawab :
1. resource management (HRM) Adalah : Pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa dan pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompok pekerja.
HRM termasuk desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kerja, kompensasi karyawan dan hubungan karyawan.
2. Komponen dalam HRM:
- Pengusaha
Pengusaha adalah setiap orang yang menginvestasikan modalnya untuk mem -peroleh pendapatan dan besarnya pendapatan itu tidak menentu tergantung pada laba yang dicapai perusahaan tersebut.
- Karyawan
Karyawan merupakan kekayaan utama suatu perusahaan, karena tanpa keikutsertaan mereka, aktivitas perusahaan tidak akan terjadi. Karyawan berperan aktif dalam menetapkan rencana, sistem, proses, dan tujuan yang ingin dicapai. Lalu siapakah sebenarnya yang disebut karyawan itu?
Karyawan adalah penjual jasa (pikiran dan tenaganya) dan mendapat kompen-sasi yang besarnya telah ditetapkan terlebih dahulu. Mereka wajib dan terikat untuk mengerjakan pekerjaan yang diberikan dan berhak memperoleh kompensasi sesuai dengan perjanjian. Posisi karyawan dalam suatu perusahaan dibedakan atas karyawan operasional dan karyawan manajerial (pimpinan).
Karyawan Operasional Karyawan operasional adalah setiap orang yang secara langsung harus mengerjakan sendiri pekerjaannya sesuai dengan perintah atasan.Karvawan Managerial.
Karyawan manajerial adalah setiap orang yang berhak memerintah bawahannya untuk mengerjakan sebagian pekerjaannya dan dikerjakan sesuai dengan perintah. Mereka mencapai tujuannya melalui kegiatan-kegiatan orang lair Karyawan manajerial ini dibedakan atas manajer lini dan manajer staf.
Manajer Lini :
Manajer lini adalah seorang pemimpin yang mempunyai wewenang lini (line authority), berhak dan bertanggung jawab langsung merealisasi tujuan perusahaan.
Manajer Staf Manajer staf adalah pemimpin yang mempunyai wewenang staf (staff authority) yang hanya berhak memberikan saran dan pelayanan untuk memper-lancar penyelesaian tugas-tugas manajer lini.
Pemimpin atau Manajer Pemimpin adalah seseorang yang mempergunakan wewenang dan kepemim-pinannya untuk mengarahkan orang lain serta bertanggung jawab atas pekerjaan orang tersebut dalam mencapai suatu tujuan. Kepemimpinan adalah gaya seorang pemimpin mempengaruhi bawahannya, agar man bekerja sama dan bekerja efektif sesuai dengan perintahnya. Asas-asas kepemimpinan adalah bersikap tegas dan usional, bertindak konsisten dan berlaku adil dan jujur. Setiap pemimpin atau manajer adalah termasuk manajer personalia, karena tigas-nya mengatur personel yang menjadi bawahannya. Berikut ini dua pendapat fang membedakan manajer lini dan manajer personalia.
3. Langkah Prosedur seleksi :
- Wawancara pendahuluan
- Pengumpulan data pribadi
- Pengujian / Testing
- Wawancara lebih mendalam
- Pemeriksaan referensi-referensi prestasi
- Pemeriksaan kesehatan
- Keputusan pribadi
- Orientasi jabatan
- Promosi
- Transfer
- Penataran
- Lamaran-lamaran Pribadi
- Organisasi buruh atau karyawan
- Kantor penempatan tenaga kerja
- Sekolah/Pergurusn tinggi
- Perusahaan-perusahaan pesaing
- Migrasi dan Imigrasi
4. Internal Recruiting adalah proses penarikan karyawan dan penyeleksian karyawan yang berasal dari karyawan dalam perusahaan itu sendiri.
5. External Recruiting adalah proses penarikan karyawan dan penyeleksian karyawan yang berasal dari luar perusahaan.

Tugas Manajemen Umum ke-5

Formatif 5
Nama : Dewi suci listyaningsih
NPM : 31110915
Kelas : 1DB20

TEHNOLOGI KOMPUTER

Pada zaman maju seperti ini komputer sangat dibutuhkan diantaranya komputer dalam pemerintahan dan di dunia pendidikan.

Komputer dalam pemerintahan biasanya digunakan untuk pelayanan masyarakat untuk meningkatkan kualitas pelayanan dari waktu kewaktu. Di negara yang berkembang seperti indonesia, pemerintah mulai banyak berperan dalam mengembangkan komputer yang sehat sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah digariskan.pemerintah dalam pasaran komputer di indonesi amat besar sehingga bnyak perusahaan penjual komputer sangat tergantung pada angaran pemerintah.

Aplikasi Komputer Di Pemerintahan

Aplikasi tersebut menunjang kegiatan-kegiatan pemerintah secara langsung, baik kegiatan yang sifatnya operasional maupun kegiatan yang mngarah kepada terciptanya kebijakan-kebijakan masalh kenegaraan.

- Aplikasi Kepegawaian
Jumlah pegawai dinegri ini yang sudah mendsekati 3 juta orang menyebabkan BAKN mulai memanfaatkan komputer sejak beberapa tahun yang lalu. Aplikasi pengolahan data pada badan ini diperkirakan meliputi bidang permasalahhn kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, mutasi pegawai, penentu masa pensiun.
- Aplikasi di Pemerintahan Daerah
Meanfaatkan komputer untuk membantu administrasi. Aplikasi komputer terus dikembangkan meliputi bidang kependudukan, kepegawaian tingkat daera, perumahan dan lalu lintas.dengan komputer pengurusan kartu tanda penduduk (KTP) saat ini sudah dapat dilaksanakan dalam hitungan hari. Proses pengolahan KTP cukup rumit, karena penduduk DKI yang berhak untuk mendapatkan harus memuliki data bukti diri yang kuat dan sah.
- Aplikasi Kepegawaian
Aplikasi pengolahan ddata pada badan ini diperkirakan meliputi bidang permasalahn kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala mutasi pegawai, menentukan masa pensiun. Keabsahan data pegaweai negri amat penting bagi pemerintah, karena gaji pegawai negri merupakan merupakan salah satu mata anggaran yang amat besar jumlahnya.

Komputer di Pendidikan

Komputer semakain luas digunakan di dunia pendidikan, kompuetr memng menimbulkan harapan baru bagi dunia pendidikan, tapi harus disempurnakan untuk membantu menjadi alat pendidikan yang ampuh. Hampir seluruh sekolah di amerika serikat mempunyai komputer. Mereka digunakan untuk pengajaran pemrograman dalam banyak bidang ilm, terutama bidang teknik. Pasaran perangkat keras dan perangkat lunakberkembang pesa. Apple merupakan perusahaan yang terkemuka dalam aplikasi bidang ini, disusul oleh Commodore. Orang tua murid mulai tertarik dengan peran komputer untuk membantu proses belaja. Belajar berbasis komputer(cbe) terbagi kepada beberapa bidang utama, antara lain CAI dan CAL.
CAI mencakup jenis belajar latin dan praktek, penjelasan simulasi dan permainan. Sisti CAI yang sudah mapan adalah PLATO yang dikembangkan di Universitas Illinois pada tahun 1960 dan TICCIT. Yang dikembangklan oleh perusahaan MITRE sejak tahun 1971. CAL memberkan kemungkinan anak-anak dan remaja untuk mempelajari teknik pemrograman dasar komputer.
Universitas memanfaatkan komputer disegala bidang pendidikan dan pengajaran. Beberapa universitas mengharuskan mahasiswanya untuk memiliki komputer pribadi digunakan untuk mengolah kata, menyelesaikan tugas kuliah, melakukan pencarian informasi di perpustakaan dan berkomunikasi dengan rekan mahasiswa atau para profesornya. Perkembangan jaringan komputer dikampus telah dimulai dibeberapa universitas.

Kamis, 02 Desember 2010

Tugas ke-4 Manajemen Umum

Formatif 4
Tugas ke-4 manajemen umum
Nama : Dewi suci listyaningsih
Npm : 31110915
Kelas : 1db20


Soal :
1. Jelaskan teori motivasi ERG ?
Jawab :
Clayton Alderfer mengetengahkan teori motivasi ERG yang didasarkan pada kebutuhan manusia akan keberadaan (exsistence), hubungan (relatedness), dan pertumbuhan (growth). Teori ini sedikit berbeda dengan teori maslow. Disini Alfeder mngemukakan bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi tidak atau belum dapat dipenuhi maka manusia akan kembali pada gerakk yang fleksibel dari pemenuhan kebutuhan dari waktu kewaktu dan dari situasi ke situasi.


2. Mengapa motivasi seseorang dapat dipengaruhi, jelaskan ?
Jawab:
Karena motivasi merupakan sebuah kekuatan untuk melakukan sebuah kegiatan, oleh sebab itu motivasi seseorang bisa dipengaruhi dikarenakan ada sesuatu motivasi yang mendorong seseorang agar melakuaknnya karena didalam diri seseorang mempunyai keinginan untuk kemajuan dirinya dan manusia membutuhkan seseorang agar sebuah keinginannya dapat terwujud, bisa jadi sebagai penyemangat dalam dirinya.

3. Apa yang dimaksud dengan motivasi dan memotivasi ?
Jawab:
Motivasi dapat diartiakn sebagai kekuatan ( energi )seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan entusiasmenya dalam melakuakn suatu kegiatan baik yang besumber dari dalam diri individu iti sendiri (motivasi inetristik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik)seberapa kuat motivasi yang dimilikiindividu akan bnyak menen tukan terhadap kualitas perilakubaik dalm belajar, bekerja dan dalam kehidupannya.
Memotifasi dapat diartiakn memberikan dukungan dari individu satu ke individu lainnya agar mempunyai semangat dalam mengerjakakn sesuatu yang seharusnya dialakukan atau diinginkan dalam setiap individu.






4. Jelaskan proses pembuatan keputusan secara teori ?
Jawab:

Teori Rasional Komprehensif

Teori pengambilan keputusan yang paling dikenal dan mungkin pula yang banyak diterima oleh kalangan luas ialah teori rasional komprehensif. Unsur-unsur utama dari teori ini dapat dikemukakan sebagai berikut :
1. Pembuat keputusan dihadapkan pada.suatu masalah tertentu yang dapat dibedakan dari masalah-masalah lain atau setidaknya dinilai sebagai masalah-masalah yang dapat diperbandingkan satu sama lain.
2. Tujuan-tujuan, nilai-nilai, atau sasaran yang mempedomani pembuat keputusan amat jelas dan dapat ditetapkan rangkingnya sesuai dengan urutan kePentingannya.
3. Pelbagai altenatif untuk memecahkan masalah tersebut diteliti secara saksama.
4. Akibat-akibat (biaya dan manfaat) yang ditmbulkan oleh setiap altenatif Yang diPilih diteliti.
5. Setiap alternatif dan masing-masing akibat yang menyertainya,
dapat diperbandingkan dengan alternatif-altenatif lainnya.
6. Pembuat keputusan akan memilih alternatif’ dan akibat-akibatnya’ yang dapat memaksimasi tercapainya tujuan, nilai atau Sasaran yang telah digariskan.
Teori rasional komprehensif banyak mendapatkan kritik dan kritik yang paling tajam berasal dari seorang ahli Ekonomi dan Matematika Charles Lindblom (1965 , 1964′ 1959)’ Lindblom secara tegas menyatakan bahwa para pembuat keputusan itu sebenarya tidaklah berhadapan dengan masalah-masalah yang konkrit dan terumuskan dengan jelas.
Lebih lanjut, pembuat keputusan kemungkinan juga sulit untuk memilah-milah secara tegas antara nilai-nilainya sendiri dengan nilai-nilai yang diyakini masyarakat. Asumsi penganjur model rasionar bahwa antara fakta-fakta dan nilai-nilai dapat dengan mudah dibedakan, bahkan dipisahkan, tidak pemah terbukti dalam kenyataan sehari-hari. Akhirnya, masih ada masalah’ yang disebut ,,sunk_cost,,. Keputusan_-keputusan, kesepakatan-kesepakatan dan investasi terdahulu dalam kebijaksanaan dan program-program yang ada sekarang kemungkinan akan mencegah pembuat keputusan untuk membuat keputusan yang berbeda sama sekali dari yang sudah ada.
Untuk konteks negara-negara sedang berkembang, menurut R’s. Milne (1972), mode irasionar komprehensif ini jelas tidak akan muduh diterapkan. Sebabnya ialah: informasi/datastatistik tidak memadai ; tidak memadainya perangkat teori yang siap pakai untuk kondisi- kondisi negara sedang berkembang ; ekologi budaya di mana sistem pembuatan keputusan itu beroperasi juga tidak mendukung birokrasi di negara sedang-berkembang umumnya dikenal amat lemah dan tidak sanggup memasok unsur-unsur rasionar dalam pengambilan keputusan.



2. Teori Inkremental
Teori ini dalam mengambil keputusan dengan cara menghindari banyak masalah yang harus dipertimbangkan dan merupakan madel yang sering ditempuh oleh pejabat-pejabat pemerintah dalam mengambail keputusan. Teori ini memiliki pokok-pokok pikiran sebagai berikut:
a. Pemilihan tujuan atau sasaran dan analisis tindakan empiris yang diperlukan untuk mencapanya merupakan hal yang saling terkait.
b. Pembuat keputusan dianggap hanya mempertimbangkan beberapa alternatif yang langsung berhubungan dengan pokok masalah, dan alternatif-alternatif ini hanya dipandang berbeda secara inkremental atau marjinal
c. Setiap alternatif hanya sebagian kecil saja yang dievaluasi mengenahi sebab dan akibatnya.
d. Masalah yang dihadapi oleh pembuat keputusan di redifinisikan secara teratur dan memberikan kemungkinan untuk mempertimbangkan dan menyesuaikan tujuan dan sarana sehingga dampak dari masalah lebih dapat ditanggulangi.
e. Tidak ada keputusan atau cara pemecahan masalah yang tepat bagi setiap masalah. Sehingga keputusan yang baik terletak pada berbagai analisis yang mendasari kesepakatan guna mengambil keputusan.
f. Pembuatan keputusan inkremental ini sifatnya dalah memperbaiki atau melengkapi keputusan yang telah dibuat sebelumnya guna mendapatkan penyempurnaan.
Karena diambil berdasarkan berbagai analisis maka sangat tepat diterapkan bagi negara-negara yang memiliki struktur mejemuk. Keputusan dan kebijakan diambil dengan dasar saling percaya diantara berbagai pihak sehingga secara politis lebih aman. Kondisi yang realistik diberbagi negara bahwa dalam menagmbil keputusan/kebijakan para pengambil keputusan dihadapkan pada situasi kurang baik seperti kurang cukup waktu, kurang pengalaman, dan kurangnya sumber-sumber lain yang dipakai untuk analsis secara komprehensif.
Teori ini dapat dikatakan sebagai model pengambilan keputusan yang membuahkan hasil terbatas, praktis dan dapat diterima.
Ada beberapa kelemahan dalam teori inkremental ini
- keputusan–keputusan yang diambil akan lebih mewakili atau mencerminkan kepentingan dari kelompok yang kuat dan mapan sehingga kepentingan kelompok lemah terabaikan.
- Keputusan diambil lebih ditekankan kepada keputusan jangka pendek dan tidak memperhatikan berbagai macam kebijakan lain
- Dinegara berkembang teori ini tidak cocok karena perubahan yang inkremental tidak tepat karena negara berkembang lebih membutuhkan perubahan yang besar dan mendasar.
- Menutut Yehezkel Dror (1968) gaya inkremental dalam membuat keputusan cenderung mengahsilkan kelambanan dan terpeliharanya status quo
3. Teori Pengamatan Terpadu (Mixed Scaning Theory)
Beberapa kelemahan tersebut menjadi dasar konsep baru yaitu seperti yang dikemukakan oleh ahli sosiologi organisasi Aitai Etzioni yaitu pengamatan terpadu (Mixid Scaning) sebagai suatu pendektan untuk mengambil keputusan baik yang bersifat fundamental maupun inkremental. Keputusan-keputusan inkremental memberikan arahan dasar dan melapangkan jalan bagi keputusan-keputusan fundamental sesudah keputusan-keputusan itu tercapai.
Model pengamatan terpadu menurut Etzioni akan memungkinkan para pembuat keputusan menggunakan teori rasional komprehensif dan teori inkremental pada situasi yang berbeda-beda.
Model pengamatan terpadu ini pada hakikatnya merupakan pendekatan kompromi yang menggabungkan pemanfaatan model rasional komprehensif dan model inkremental dalam proses pengambilan keputusan.





5. Sebutkan dan jelaskan kondisi – kondisi dimana keputusan harus dibuat ?
Jawab:
Kondisi Pembuatan Keputusan.
Umumnya terdapat tiga kondisi yang berbeda di mana keputusan dibuat.
Masing-masing kondisi tersebut didasarkan pada tingkatan atau derajat
dimana hasil masa depan dari alternatif keputusan diprediksi. Kondisi
tersebut adalah :
1. Kondisi kepastian sepenuhnya (Complete Certainty Condition).
2. Kondisi ketidakpastian sepenuhnya (Complete Uncertainty Condition).
3. Kondisi resiko (Risk Condition).

Tugas ke-6 Menejemen Umum

Formatif ke Enam
Manajemen Umum

Nama: Dewi suci listyaningsih
Kelas : 1DB20
Npm : 31110915
Tgl buat : 02122010

Soal :
1. Sebutkan langkah – langkah proses perubahan di dalam organisasi menurut model Kurt Lewin’s?
Jawab :
langkah-langkah proses perubahan menurut Kurt Lewin :
1. Pencairan tingkatan sekarang
2. Perpindahan ke tingkatan baru
3. Pembekuan / pemantapan tingkatan baru
Keyakinan bahwa kemauan dari subyek perubahan merupakan unsur penting baik dalam membuang perilaku lama, pencairan dan perpindahan ke perilaku baru.
Pencairan dan perpindahan secara garis besar sama dengan Action Research. Pencairan meliputi upaya memperlemah daya kekuatan membentuk perilaku organisasi masa kini. Menurut Rubin, pencairan memerlukan bentuk pertemuan konfrontatip bagi yang terkait dangan perubahan.
Perpindahan mencakup tindakan atas hasil langkah sebelumnya. Tindakan perpindahan menuju ke situasi yang lebih baik membutuhkan pengembangan perilaku, nilai – nilai dan sikap – sikap baru melalui perubahan struktur dan proses organisasi.
Pemantapan merupakan langkah terakhir dalam model tiga langkah dan menjadi titik perbedaan dengan Action Research. Pemantapan menciptakan kestabilan dalam organisasi dan memastikan cara – cara kerja baru yang mencakup proses sosialisasi.

2. Sebutkan langkah – langkah proses reengineering organisasi ?
Jawab:
Proses reengineering meliputi beberapa tahapan, antara lain :
1. Mengindentifikasi kebutuhan pelanggan.
2. Pemetaan dan pengukuran proses-proses yang ada.
3. Menganalisis dan memodifikasi proses yang ada.
4. Menentukan langkah-langkah inovasi.
5. Meekayasa proses dan mengimplementasikan proses baru.

3. Apa yang dimaksud dengan Organization Development – OD ?
Jawab :
Pengertian pokok OD adalah perubahan yang terencana (planned change). Perubahan , dalam bentuk pembaruan organisasi dan modernisasi, terus menerus terjadi dan mempunya pengaruh yang sangat dominan dalam masyarakat kini. Organisasi beserta warganya, yang membentuk masyakat modern , mau tidak mau harus beradaptasi terhadap arus perubahan ini. Perubahan perubahan yang terjadi pada dasarnya dapat dikelompokkan dalam empat katagori , yaitu perkembangan teknologi, perkembangan produk, ledakan ilmu pengetahuan dan jasa yang mengakibatkan makin singkatnya daur hidup produk, serta perubahan sosial yang mempengaruhi perilaku, gaya hidup, nila nila dan harapan tiap orang.
4. Sebutkan asumsi – asumsi dalam Organization Development ?
Jawab :
Teori dan praktik OD didasarkan pada beberapa asumsi penting yakni :
Manusia sebagai individu, Dua asumsi penting yang mendasari OD adalah bahwa manusia memiliki hasrat berkembang dan kebanyakan orang tidak hanya berpotensi , dan berkeinginan untuk berkontribusi sebanyak mungkin pada organisasi. OD bertujuan untuk menghilangkan faktor faktor dalam organisasi yang menghambat perkembangan dan menghalangi orang untuk berkontribusi demi tercapainya sasaran organisasi.
Manusia sebagai anggota dan pemimpin kelompok. Organisasi yang menerapkan OD harus berasumsi bahwa setiap orang dapat diterima dan diakui perannya oleh kelompok kerjanya. Dalam organisasi perlu ditumbuhkan keterbukaan agar para anggotanya dapat dengan leluasa mengungkapkan perasaannya dan pikirannya. Dalam keterbukaan , orang akan mendapatkan kepuasaan kerja yang lebih tinggi, sehingga dengan demikian performansi kelompok akan lebih efektif.
Manusia sebagai wadah organisasi. Hubungan antar kelompok – kelompok dalam organisasi menentukan efektivitas masing masing kelompok tersebut. Misalnya bila komunikasi antar-kelompok hanya terjadi pada tingkat manajernya , koordinasi dan kerjasama akan kurang efektif daripada bila segenap anggota kelompok terlibat dalam interaksi.

5. Sebutkan tehnik – tehnik Organization Development ?
Jawab:
Teknik teknik OD
Ada berbagai teknik yang dirancang para ahli, dengan tujuan meningkatkan kemampuan berkomunikasi serta bekerja secara efektif, antar-individu maupun antar-kelompok dalam organisasi. Beberapa teknik yang sering digunakan berikut ini.
Sensitivity training, merupakan teknik OD yang pertama diperkenalkan dan ayang dahulu paling sering digunakan. Teknik ini sering disebut juga T-group. Dalam kelompok kelomok T (singkatan training) yang masing masing terdiri atas 6 – 10 peserta, pemimpin kelompok (terlatih) membimbing peserta meningkatkan kepekaan (sensitivity) terhadap orang lain, serta ketrampilan dalam hubunga antar-pribadi.
Team Building, adalah pendekatan yang bertujuan memperdalam efektivitas serta kepuasaan tiap individu dalam kelompok kerjanya atau tim. Teknik team building sangat membantu meningkatkan kerjasama dalam tim yang menangani proyek dan organisasinya bersifat matriks.
Survey feedback. Dalam teknik sruvey feedback. Tiap peserta diminta menjawab kuesioner yang dimaksud untuk mengukur persepsi serta sikap mereka (misalnya persepsi tentang kepuasan kerja dan gaya kepemimpinan mereka). Hasil surveini diumpan balikkan pada setiap peserta, termasuk pada para penyelia dan manajer yang terlibat. Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan kuliah atau lokakarya yang mengevaluasi hasil keseluruhan dan mengusulkan perbaikan perbaikan konstruktif.
Transcational Analysis (TA). TA berkonsentrasi pada gaya komunikasi antar-individu. TA mengajarkan cara menyampaikan pesan yang jelas dan bertanggung jawab, serta cara menjawab yang wajar dan menyenangkan. TA dimaksudkan untuk mengurangi kebiasaan komunikasi yang buruk dan menyesatkan.
Intergroup activities. Fokus dalam teknik intergroup activities adalah peningkatan hubungan baik antar-kelompok.Ketergantungan antar kelompok , yang membentuk kesatuan organisasi, menimbulkan banyak masalah dalam koordinasi. Intergroup activities dirancang untuk meningkatkan kerjasama atau memecahkan konflik yang mungkin timbul akibat saling ketergantungan tersebut.
Proses Consultation. Dalam Process consultation, konsultan OD mengamati komunikasi , pola pengambilan keputusan , gaya kepemimpinan, metode kerjasama, dan pemecahan konflik dalam tiap unit organisasi. Konsultan kemudian memberikan umpan balik pada semua pihak yang terlibat tentang proses yang telah diamatinya , serta menganjurkan tindakan koreksi.
Grip OD. Pendekatan grip pada pengembangan organisasi di dasarkan pada konsep managerial grip yang diperkenalkan oleh Robert Blake dan Jane Mouton. Konsep ini mengevaluasi gaya kepemimpinan mereka yang kurang efektif menjadi gaya kepemimpinan yang ideal, yang berorientasi maksimum pada aspek manusia maupun aspek produksi (kinerja).
Third-party peacemaking. Dalam menerapkan teknik ini, konsultan OD berperan sebagai pihak ketiga yang memanfaatkan berbagai cara menengahi sengketa, serta berbagai teknik negosiasi untuk memecahkan persoalan atau konflik antar-individu dan kelompok.

Tugas ke-3 manajemen umum tulisan

Tugas Manajemen Umum membuat tulisan tentang manajemen sebanyak 300 kata

Nama : Dewi suci Listyaningsih
Kelas : 1DB20
Npm : 31110915

Konsep - Kosep Dasar Audit Manajemen

Pemeriksa akun pada dasarnya dapat dibagi menjadi 3 bagian ,yaitu:
1. Pemeriksa keuangan yang terutama berhubungan dengan pengesahan kebenaran dan kewajaran laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar – standar yang berlaku umum. Pemeriksa keuangan ini biasanya dilakukan oleh auditor ekstern.
2. Pemeriksa Intern
3. pemeriksa manajemen

Pemeriksa Intern
Perkembangan pemeriksa intern di mulai pada abad 20 bersamaan munculnya perusahaan besar.Faktor utama dalam perkembangan pemeriksa intern adalah semakinluasnya rentang pengendalian yang dihadapi manajemen dalam operasi yang menyebar dilokasi yang berbeda penyalahgunaan/penggelapan catatan akutansi yang tidak diselenggarakan dengan baik merupakan masalah nyata dalam keadaan demikian.
Sekarang ini pemeriksa inter lebih merupakan operpanjangan tangan manajemen dan bagian yang integral dari proses manajemen.Badan profesional yang terkemuka dari pemeriksa intern adalah The Institute of Internal Auditors (IIA).Lembaga ini dibentuk pada tahun 1941 di amerika serikat oleh 24 orang.
Peranan dari pemeriksa intern dengan baik digaris bawahi dalam ”statemen of responsibilities of internal auditors” yang dipublikasi oleh IIA pada tahun 1957,yaitu:
1. Menelaah dan menilai kesehatan, kesesuaian dan aplikasi dari akuntansi, keuangan dan pengendalian operasi.
2. Memastikan sejauhmana ketaatan terhadap kebijakan,rencana dan prosedur yang ditentukan.
3. Memastikan sejauhmana aktiva peusahaan dipertanggung jawabkan dan diamankan dari segala jenis kerugian.
4. Memastikan keandalan akuntansi dan data lain yang dikembangkan dalam organisasi.
5. Menilai mutu kinerja dalam melaksanakan tanggung jawab yang diberikan.IIA memberikan definisi dan tujuan pemeriksaan intern berikut dalam ”standards for the professional practice of internal auditing” yang dipublikasiakn pada tahun 1978:
” Pemeriksa intern merupakan suatu fungsi penilaian yang independen yang ditetapkan pada suatu organisasi untuk menguji aktivitas organisasi sebagai suatu jasa terhadap organisasi tersebut. Tujuan dari pemeriksa intern adalah untuk membantu anggota organisasi dsalam pelaksanaan yang efektif dari tanggung jawab mereka. Untuk maksud tersebut pemeriksa intern menyediakan anggota organisasi analisis, penilai, rekmendasi, nasehat, dan informasi yang berhubungan dengan aktivitas yang di telaah.”
Dalam hubungan ini, pemeriksa intern berlaku sebagai suatu mekanisme pengendalian dari manajemen senior untuk:
1. Menjamin/memastikan pengendalian intern yang memadai
2. Menelaah keandalan catatan
3. Mencegah dan mendeteksi kecurangan
4. Memenuhi kewajiban hukum apabila ada
5. Memonitor prosedur pelaporan
6. Memperkuat keputusan manajemen dan
7. Melakukan pelaksanaan pelaksanaan ”value of money appraisal”

Perbandingan pemeriksaan intern dengan pemeriksaan ektern

Karakteristik Pemeriksaan Intern Pemeriksaan Ekstern
1. Pelaksanaan Oleh karyawan dalam organisasi Oleh profesional yang berpraktik diluar organisasi
2. Perhatian Utama Melayani kebituhan organisasi Melayani kebutuhan pihak ketiga, misalnya pemegang saham.
3. Periode Penelaah yang terus menerus Penilaian berkala
4. Tujuan Penelaah Untuk melakuakan perbaikan dan menyebabkan ketaatan terhadap kebijakan dan prosedur Untuk menentukan keandalan laporan keuangan
5. Independensi Auditor secara organisasional independen, akan tetapi siap menanggapi kebutuhan dan keinginan manajemen Independen dalam fakta (in-fact) dan penampilan (in-appearance)
6. Pendeteksian Kecurangan Secara langsung meberi perhatian pada pencegahan dan deteksi kecurangan. Secara insidental memberi perhatian pada pencegahan dan deteksi kecurangan.

Dibawah ini akan dibahas penelahaan pekerjaan pemeriksaan ekstern harus memperoleh kepastian dalam menandai bahwa:
1. Ruang lingkup dan program audit yang bersangkutan telah cukup untuk tujuan pemeriksa ekstern.
2. Pekerjaan dengan baik direncanakan dan pekerjaan asisten secara baik disupervisi ditelaah dan didokumentasi.
3. Bukti-Bukti yang sesuai diperoleh untuk memberikan suatu dasar yang layak untuk simpuln yang dicapai.

Melakukan pemeriksaan manajemen
Penyelidik khusus yang dilakukan data yang di uji dan teknik yang diterapkan akan bervariasi tergantung pada organisasi yang akan diaudit. Meskipun demikian pekerjaan secara profesional dan obyektif dilaksanakan dan pelporan adalah wajar, lengkap, dan reflektif dari kondisi yang diaudit.
Tahap dari suatu pemeriksaan manajemen yang tipikal meliputi:
1. Usulan dan pengenalan
2. Survai pendahulauan
3. Penelaah yang lebih rinci
4. Penguji detail
5. mengembangkan dan menelaah temuan audit
6. pelaporan
7. Tindaklanjut setelah audit.

Pemeriksaan Manajemen/Operasional
Merupakan suatu penelitian dari organisasi manajerial dan efisiensi dari suatu perusahaan departemen atau setiap entitas dan subentitas yang dapat diaudit.
Namun, seorang penulus yaitu J Simke (dalam tulisannya ”Manage ment, Operational, and Comprehensive Auditing: Extending Traditional Boundaries,CA Magazine, juni 1982, halaman 52) berusaha mendefinisikan berbagai tipe auditing tersebut serbagai berikut:

• Pemeriksaan manajemen dapat didefinisikan sebagai penilaian sistem manajemen perusahaan, apakah sistem tersebut beroperasi secara efektif dan resiko yang mungkin timbul apabila sistem tersebut tidak beroperasi secara efisien.
• Pemeriksaan operasional dapat didefinisikan dalam rerangka yang sama seperti pemeriksaan menejemen, kecuali bahwa pemeriksaan operasion al lebih berlaku terhadap sistem operasi auditeedari pada sitem manajemennya.
• Pemeriksaan konprehensif merupakan integrasi dari berbagai unsun manajemen, operasional dan pemeriksaan keuangan tradisioanl.



Sumber: buku Audit Manajemen Kontemporer (Drs. Amin Widjaja Tunggal, AK.MBA.)