Tugas Manajemen Umum membuat tulisan tentang manajemen sebanyak 300 kata
Nama : Dewi suci Listyaningsih
Kelas : 1DB20
Npm : 31110915
Konsep - Kosep Dasar Audit Manajemen
Pemeriksa akun pada dasarnya dapat dibagi menjadi 3 bagian ,yaitu:
1. Pemeriksa keuangan yang terutama berhubungan dengan pengesahan kebenaran dan kewajaran laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar – standar yang berlaku umum. Pemeriksa keuangan ini biasanya dilakukan oleh auditor ekstern.
2. Pemeriksa Intern
3. pemeriksa manajemen
Pemeriksa Intern
Perkembangan pemeriksa intern di mulai pada abad 20 bersamaan munculnya perusahaan besar.Faktor utama dalam perkembangan pemeriksa intern adalah semakinluasnya rentang pengendalian yang dihadapi manajemen dalam operasi yang menyebar dilokasi yang berbeda penyalahgunaan/penggelapan catatan akutansi yang tidak diselenggarakan dengan baik merupakan masalah nyata dalam keadaan demikian.
Sekarang ini pemeriksa inter lebih merupakan operpanjangan tangan manajemen dan bagian yang integral dari proses manajemen.Badan profesional yang terkemuka dari pemeriksa intern adalah The Institute of Internal Auditors (IIA).Lembaga ini dibentuk pada tahun 1941 di amerika serikat oleh 24 orang.
Peranan dari pemeriksa intern dengan baik digaris bawahi dalam ”statemen of responsibilities of internal auditors” yang dipublikasi oleh IIA pada tahun 1957,yaitu:
1. Menelaah dan menilai kesehatan, kesesuaian dan aplikasi dari akuntansi, keuangan dan pengendalian operasi.
2. Memastikan sejauhmana ketaatan terhadap kebijakan,rencana dan prosedur yang ditentukan.
3. Memastikan sejauhmana aktiva peusahaan dipertanggung jawabkan dan diamankan dari segala jenis kerugian.
4. Memastikan keandalan akuntansi dan data lain yang dikembangkan dalam organisasi.
5. Menilai mutu kinerja dalam melaksanakan tanggung jawab yang diberikan.IIA memberikan definisi dan tujuan pemeriksaan intern berikut dalam ”standards for the professional practice of internal auditing” yang dipublikasiakn pada tahun 1978:
” Pemeriksa intern merupakan suatu fungsi penilaian yang independen yang ditetapkan pada suatu organisasi untuk menguji aktivitas organisasi sebagai suatu jasa terhadap organisasi tersebut. Tujuan dari pemeriksa intern adalah untuk membantu anggota organisasi dsalam pelaksanaan yang efektif dari tanggung jawab mereka. Untuk maksud tersebut pemeriksa intern menyediakan anggota organisasi analisis, penilai, rekmendasi, nasehat, dan informasi yang berhubungan dengan aktivitas yang di telaah.”
Dalam hubungan ini, pemeriksa intern berlaku sebagai suatu mekanisme pengendalian dari manajemen senior untuk:
1. Menjamin/memastikan pengendalian intern yang memadai
2. Menelaah keandalan catatan
3. Mencegah dan mendeteksi kecurangan
4. Memenuhi kewajiban hukum apabila ada
5. Memonitor prosedur pelaporan
6. Memperkuat keputusan manajemen dan
7. Melakukan pelaksanaan pelaksanaan ”value of money appraisal”
Perbandingan pemeriksaan intern dengan pemeriksaan ektern
Karakteristik Pemeriksaan Intern Pemeriksaan Ekstern
1. Pelaksanaan Oleh karyawan dalam organisasi Oleh profesional yang berpraktik diluar organisasi
2. Perhatian Utama Melayani kebituhan organisasi Melayani kebutuhan pihak ketiga, misalnya pemegang saham.
3. Periode Penelaah yang terus menerus Penilaian berkala
4. Tujuan Penelaah Untuk melakuakan perbaikan dan menyebabkan ketaatan terhadap kebijakan dan prosedur Untuk menentukan keandalan laporan keuangan
5. Independensi Auditor secara organisasional independen, akan tetapi siap menanggapi kebutuhan dan keinginan manajemen Independen dalam fakta (in-fact) dan penampilan (in-appearance)
6. Pendeteksian Kecurangan Secara langsung meberi perhatian pada pencegahan dan deteksi kecurangan. Secara insidental memberi perhatian pada pencegahan dan deteksi kecurangan.
Dibawah ini akan dibahas penelahaan pekerjaan pemeriksaan ekstern harus memperoleh kepastian dalam menandai bahwa:
1. Ruang lingkup dan program audit yang bersangkutan telah cukup untuk tujuan pemeriksa ekstern.
2. Pekerjaan dengan baik direncanakan dan pekerjaan asisten secara baik disupervisi ditelaah dan didokumentasi.
3. Bukti-Bukti yang sesuai diperoleh untuk memberikan suatu dasar yang layak untuk simpuln yang dicapai.
Melakukan pemeriksaan manajemen
Penyelidik khusus yang dilakukan data yang di uji dan teknik yang diterapkan akan bervariasi tergantung pada organisasi yang akan diaudit. Meskipun demikian pekerjaan secara profesional dan obyektif dilaksanakan dan pelporan adalah wajar, lengkap, dan reflektif dari kondisi yang diaudit.
Tahap dari suatu pemeriksaan manajemen yang tipikal meliputi:
1. Usulan dan pengenalan
2. Survai pendahulauan
3. Penelaah yang lebih rinci
4. Penguji detail
5. mengembangkan dan menelaah temuan audit
6. pelaporan
7. Tindaklanjut setelah audit.
Pemeriksaan Manajemen/Operasional
Merupakan suatu penelitian dari organisasi manajerial dan efisiensi dari suatu perusahaan departemen atau setiap entitas dan subentitas yang dapat diaudit.
Namun, seorang penulus yaitu J Simke (dalam tulisannya ”Manage ment, Operational, and Comprehensive Auditing: Extending Traditional Boundaries,CA Magazine, juni 1982, halaman 52) berusaha mendefinisikan berbagai tipe auditing tersebut serbagai berikut:
• Pemeriksaan manajemen dapat didefinisikan sebagai penilaian sistem manajemen perusahaan, apakah sistem tersebut beroperasi secara efektif dan resiko yang mungkin timbul apabila sistem tersebut tidak beroperasi secara efisien.
• Pemeriksaan operasional dapat didefinisikan dalam rerangka yang sama seperti pemeriksaan menejemen, kecuali bahwa pemeriksaan operasion al lebih berlaku terhadap sistem operasi auditeedari pada sitem manajemennya.
• Pemeriksaan konprehensif merupakan integrasi dari berbagai unsun manajemen, operasional dan pemeriksaan keuangan tradisioanl.
Sumber: buku Audit Manajemen Kontemporer (Drs. Amin Widjaja Tunggal, AK.MBA.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar