Pengertian
Sistem Informasi Akutansi
Berdasarkan situs Wikipedia, Sistem Informasi Akutansi
adalah susunan berbagai formulir catatan, peralatan termasuk komputer dan
perlengkapnnnya serta alat komunikasi, tenaga pelaksanannya, dan laporan yang
terkoordinasikan secara erat yang didesain untuk menstraformasikan data
keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen. Menurut Wijayanto(2001),
Sistem Informasi Akutansi adalah susunan berbagai dokumen, alat komunikasi,
tenaga pelaksana, dan berbagai laporan yang didesain untuk menstraformasikan
data keuangan menjadi informasi keuangan, menurut Romney(2005) Sistem Informasi
Akutansi adalah sumber daya manusia dan modal dalam organisasi yang bertaggung
jawab untuk (1) persiapan informasi keuangan dan (2) informasi yang diperoleh
dari mengumpulkan dan memproses berbagai transaksi perusahaan. Dengan demikian,
Sistem Informasi Akutansi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang
terintegrasi yang menghasilkan laporan di bentuk data transaksi bisnis yang
diolah dan disajikan sehingga menjadi sebuah laporan keuangan yang memiliki
arrti bagi pihak yang membutuhkan.
Tujuan
Sistem Informasi Akutansi
1.
Guna memenuhi kewajiban sesuai
otoritas yang diberikan kepada seseora orang (to fulfill obligations relating to stewardship). Pengelola
perusahaan mengacu kepada tanggung jawab manajemen yang berkaitan dengan sumber
daya yang dimiliki oleh perusahaan.
2.
Setiap informasi yang dihasilkan
merupakan bahan yang berharga bagi pengambilan keputusan manjemen (to support decision making by internal
decision makers). Guna mendukung setiap keputusan yang diambil oleh
pimpinan sesuai dengan pertanggung jawaban yang ditetapkan.
3.
Sistem informasi diperlukan untuk
mendukung kelancaran operasional peusahaan sehari-hari (to support the-day-to-day operations). Menyediakan informasi bagi
setiap satua tugas dalam berbagai level manajemen, sehingga mereka dapat lebih
produktif.
Proses
transaksi bisnis
SIA melakukan kegiatan pemrosesan semua kegiatan
transaksi keuangan maupun bersifat non keuangan secara langsung berpengaruh
terhadap pemrosesan transaksi keuangan perusahaan. System informasi akutansi
memiliki tiga subsistem yang melakuakn pemrosesan sebagai berikut:
1.
Subsistem pemrosesan transaksi melakukan
kegiatan memproses semua yang berkaitan dengan kegiatan operasional bisnis
harian.
2.
Subsistem buku besar, buku pembantu
melakukan laporan keuangan berbentuk laporan laba rugi, neraca dan sebagainya.
3.
Subsistem pelaporan manajeman bertujuan
membantu menyediakan untuk pimpinan perusahaan dengan berbagai nformasi dengan
tujuan khusus.
Pengertian
Proses Transaksi
Informasi yang mendukung proses operasi yang mendukung
proses operasi bisnis harian dalam pemrosesan akutansi.
1. Proses
transaksi bisnis, merupakan kegiatan sector bisnis dalam rangka mencari peluang
oleh pelaku usaha yang bertujuan untuk memperluas pangsa pasar serta jaringan
pasar.
2. Karateristik
system perusahaan, yaitu memiliki tujuan, terdapat lingkungan sekitar, memiliki
keterbatasan tersedia system kerja, memiliki umpan balik, terdapat pengendalian
dalam organisasi.
3. Struktur
perusahaan yaitu setiap organisasi formal pasti memiliki struktur organisasi
yang berungsi bagi manajer mengarahkan serangkaian aktivitas.
4. Hubungan
struktur dala SIA. Struktur perusahaan menentukan vertical flow of information, terdapat struktur perusahaan
memastikan aliran transaksi bergerak secara horizontal melaluli SIA dilakukan
pencatetan transaksi bersamaan dengan unit departemen terkait untuk mengolah
transaksi tersebut.
5. Sistem
operasi perusahaan. System operasi merupakan kegiatan yang terjadi untuk
mengolah sumber daya yang tersedia menjadi barang atau jasa.
6. Transaksi
non keuangan, merupakan segala peristiwa yang diproses oleh sisteminformasi
perusahaaan nyang memiliki nilai atau yang dapat dinilai secara fianansial.
Pemrosesan
Transaksi
Empat langkah dalam
pemrosesan data transaksi
1. Input data.
Merupakan suatu kegiatan yang langsung dicatat oleh petugas atau melalui media
komputer. Melalui entry data (computer
data entry screen). Data entry
yang diotomatisasikan pada dokumen sumber (source
data automation) merupakan salah satu cara untuk memperbaiki ketepatan dan
efisiensi pada saat pemasukan data.
2. Pemrosesan data.
Kegiatan memasukan data telah selesai dilakukan, proses pembaharuan terhadap
data yang disimpan berhubungan dengan sumber daya perusahaan dan petugas yang
melakukan. Proses ini terjadi secara periodic, sehingga data selalu akurat.
3. Penyimanan data.
Agar data mudah diakses dan efisien, maka data harus dikelola dengan baik
sesuai dengan tingkatnya
4. Output informasi.
Merupakan hasil pengolahan data yang telah menjadi informasi yang dihasilkan
oleh sebuah system. Dari output ini, selanjutnya dimanfaatkan oleh berbagai
tingkatan manajemen perusahaan untuk membuat perencanaan dan keputusan
perusahaan.
Menyediakan
Informasi untuk pengambilan keputusan
SIA berfungsi menyediakan informasi berguna untuk
mengambil keputusan bagi manajemen informasi yang disediakan dapat berupa
laporan tercetak atau dalam bentuk tampilan dilayar komputer. Darii informasi
SIA bisa berbentuk laporan untuk pimpinan yang berbentuk laporan anggaran dan
hasil kerja perusahaan selama periode berjalan.
1.
Laporan
Manajerial
Tenaga akuntan perusahaan bertugas
menyiapkan dan mengatur kembali data yang telah diproses dari hasil internal.
2.
Laporan
Anggaran dan Kinerja
Laporan anggaran merupakan prestasi yang
akan dicapai oleh perusahaan selama periode operasi perusahaan, laporan yang
berbentuk cash flow merupakan
ebutuhan yng ditunggu. Anggaran kas menggambarkan arus khas masuk dan arus kas
keluar dalam satu periode. Terutama untuk perusahaan skala kecil (UKM=Usaha
Kecil Menengah) laporan kas anggaran sangat diperlukan yang berhubungan dengan
laporan kinerja. Informasi ini sangat diperlukan oleh pihak internal maupun
eksternal perusahaan, dapat disimpulkan perkembangan perusahaan kedepan.
Siklus
Transaksi
1.
Siklus Penngeluaran
Siklus penegluaran
merupakan segala sumber daya yang berkaitan dengan tenaga kerja, bahan baku,
dan property yang diwujudkan dalam bentuk pertukaran dengan peredaran kas yang
digunakan menjalankan kativitas transaksi perusahaan.
2. Siklus Konversi
Merupakan aktivitas yang dilakukan untuk memproses bahan baku menjadi
barang jadi dilakukan pada perusahaan manufaktur akan melibatkan berbagai
subsistem dalam system informasi akutansi.
3. Siklus Pendapatan
Menggambarkan proses penjualan barang jadi selesai diproduksi. Aktivitas
ini melibatkan berbagai subsistem, yaitu system penerimaan kas, system piutang
dagang,
dan system penjualan kredit, berawal
dari peawaran yang datang dari pemesanan dan setelah melaluui proses pengiriman
barang. Aktivitas ini dapat mempengaruhi pencatetan transaksi pada piutang,
persedian dan penerimaan kas dan setoran kas ke bank.
Mekanisme
Pemrosesan Transaksi
Dari pemasok, secara elektronika menyampaikan informasi
mengenai pengiriman barang yang akan sampai sesuai dengan pesanan. Pada saat
kiriman sampai, petugas penerimaan dengan system proses permintaan melakukan
verifikasi terhadap barang yang dikirim tersebut. Sebagian besar pemasok
memberikan kode garis pada produk mereka untuk mefasilitasi perhitungan barang.
Petugas dibagian penerimaan memriksa barang dan menggunakan terminal on-line
untuk memasukan nomor barangn persediaan, julah, dan nomor pesanan pembelian.
Ketepatan waktu kirim dapat disajikan sebagai
pertimbangan kinerja pemasok. System tersebut melakukan pencocokan dan
memeriksa apakah ada di data file pesanan pembelian yang belum deselesaikan,
serta penyimpanan apa pun akan tampil pada monitor untuk segera mendapatkan
tindakan dari ara petugas yang bertugas saat itu.
Dokumen
dan Analisis Transaksi
Dalam formulir-formuliryang relevan untuk dijadikan
dokumen sebagai alat pembuktian bahwa telah terjadi transaksi keuangan. Bukti
atau dokumen tersebut kemudian dicatat dalam sebuah buku yang systematis dan
kronologis. Buku tersebut dinamakan “Buku Jurnal” atau disebut juga sebagai
buku harian, karena dilakukan setiap hari kerja. Untuk mencatat dokumen
kesebuah buku, harus dilakukan analisis yang mengakibatkan bertambah atau
berkurang dalam suatu pos tertentu.
Transaksi
dan Akun
Transaksi dapat dicatat langsung kedalam akun buku besar,
tanpa melalui buku jurnal. Hal ini dapat dilakukan apabila frekuensi transaksi
tidak banyak, relative sedikit sehingga tidak memerlukan lagi pencatatan yang
lebih rinci. Transaksi yang didokumentasikan, langsung dianalisis berdasarkan
karateristik akun. Satu transaksi akan mengakibatkan paling sedikit dua akun,
yaitu akun yang akan didebit dan akun dikredit.
Untuk setiap transaksi, dianalisi akun apa yang berkurang
dan bertambah, kemudian ditentukan apakah akun yang bertambah atau berkurang
tersebut dicatat disebelah debit atau dicatat disebelah kredit.
Sumber:
Mardi. 2011. Sistem
Informasi Akutansi. Bogor: penerbit Ghalia Indonesia
Mursyidi. 2010.
Akutansi Dasar. Bogor: penerbit Ghalia Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar